Mengenai : Makalah Sakramen
Type : Materi & Tugas
Total : 1 Materi/Tugas
Uploader : Christo
Editor : Valleri Manoppo
Jenis : Word 2016
Status : Completed
Dirilis : Sabtu, 16 September 2017
Jurusan : Teknik Elektro Komputer
Semester : Semester 1
Credits : Nyontek-Bareng
***Pengunjung yang baik, selalu meninggalkan jejak komentar :)***
Hello adik-adik sekalian, ini mimin mau share tugas kelompok dulu yang pernah kami buat, sejujurnya untuk tugas kelompok ini cuman dibuat oleh Vallerie Manopo, bukan dibuat oleh mimin, heheh... Jadi intinya anggota kelompok kami hanya terima bersih aja wkwkwk. Untuk tugasnya kalian bisa lihat atau copy langsung dari blog ini, tapi mimin juga sudah menyediakan link downloadnya, jadi kalian tinggal download dan langsung print, udah tidak perlu atur margin atau buat covernya tinggal diganti nama kelompok aja.
Ok ade-ade sekalian, semoga bermanfaat ya, apa yang mimin share ini :)
Perhatian : Kami tidak bertanggung jawab atas resiko segala jenis penyalahgunaan postingan dibawah ini! Mohon untuk tidak copas sembarangan
Mata Kuliah | Tentang / Judul | Dipersembahkan | ||
---|---|---|---|---|
Agama Kristen Protestan | Materi/Tugas 1 | Valleri Manopo (Klmpk. 3) | ||
Download Link
|
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, kami panjatkan
kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan anugerah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah Pendidikan agama Kristen dengan judul “SAKRAMEN”.
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agam Kristen Protestan.
Kami juga sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan kali ini kami menghantarkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulis
makalah ini masih terbatas dan jauh dari sempurna, hal ini disebabkan
keterbatsan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Namun demikian kami
telah berusaha dengan segala kemampuan agar makalah ini bisa selesai dengan
baik, dan bermanfaat bagi kami serta bagi pembaca sekalian. Oleh karena itu,
kami dengan ikhlas menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan
makalah ini di kemudian hari.
Manado, 27
September 2016
Hormat kami,
Kelompok III
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….
1
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………
2
2.1. Arti Sakramen
dalam Gereja…………………………………………... 2
2.1.1. Baptisan Kudus…………………………………………………..
3
2.1.2. Perjamuan Kudus………………………………………………...
4
2.2. Makna Roti
dan Anggur di Perjamuan Kudus…………………………. 5
BAB 3 Kesimpulan………………………………………………………….
6
Daftar Pustaka……………………………………………………………….
7
BAB 1
PENDAHULUAN
Sakramen (bahasa Inggris: sacrament), kata sifatnya
yaitu sakramental (bahasa Inggris: sacramental), dalam konteks tertentu
dianggap sebagai suatu ritus agama Kristen yang mana merupakan perantara
(penyalur) rahmat dari Allah . Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin
sacramentum yang secara harafiah berarti "menjadikan suci". Salah
satu contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah
bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan oleh
Gereja dalam pengertian harafiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi.
Selaras dengan dalamnya makna yang dikandungnya, Gereja-Gereja Timur biasa
menyebut Sakramen dengan sebutan "Misteri" atau "Misteri
Suci".
Sakramen-sakramen biasanya dilayankan oleh klerus
(pada tahapan tertentu), dan umumnya dipahami melibatkan unsur-unsur yang
terlihat dan yang tak terlihat. Unsur yang tak terlihat (yang bermanifestasi di
dalam diri) dianggap terjadi berkat karya Roh Kudus, rahmat Allah bekerja di
dalam diri para penerima sakramen. Sedangkan unsur yang terlihat (atau yang
tampak dari luar) meliputi penggunaan benda-benda seperti air, minyak, roti,
serta hosti dan anggur yang dikonsekrasi; penumpangan tangan; di mana semuanya
diteguhkan dengan suatu pernyataan oleh pelayan sakramen.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Arti Sakramen Dalam Gereja
Gereja mula-mula, memberikan makna dan isi baru
tentang sakramen (di dalamnya menyangkut sakramen dan mysterion), sehingga
maknanya adalah:
1.
Suatu
kesepakatan antara manusia dengan Tuhan Allah. Sehingga dengan
menerima
Sakramen, seseorang berjanji untuk hidup setia kepada Yesus Kristus.
2. Sebagai
sumpah kesetiaan orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
3. Menurut
Agustinus, salah seorang dari "bapa-bapa gereja", sakramen berarti :
1. Tanda-tanda yang kelihatan dari yang tidak kelihatan dari suatu hal
suci; atau wujud yang kelihatan dari rahmat yang tidak kelihatan; Firman yang
kelihatan.
2. Tanda dan materei yang kelihatan dan suci yang ditentukan oleh
Tuhan Allah, menjelaskan bahwa segala sesuatu yang dijanjikan-Nya supaya iman
kita dikuatkan,
3. Ditetapkan Tuhan Allah untuk menguatkan persekutuan sesama
anak-anak Allah. Sakramen memberikan anugerah dan mengguduskan seseorang. Cara
untuk mempersatukan seseorang (manusia) dengan Kristus, dan mempertahankan
persatuan itu.
Sakramen adalah upacara atau ritus dalam
agama Kristen (Katolik dan Protestan) yang menjadi mediasi, dalam arti menjadi
simbol yang terlihat atau manifestasi dari Rahmat Tuhan yang tak tampak. Gereja
dan denominasi-denominasi Kristen mempunyai pendapat yang berbeda mengenai
jumlah dan pelaksanaan sakramen tersebut, namun mereka umumnya yakin bahwa
kegiatan ini dimulai oleh Yesus.
Sebuah sakramen biasanya dilakukan oleh
seorang pastor atau pendeta kepada sang penerima, dan umumnya dipercayai
melibatkan hal-hal yang tampak maupun yang tak tampak. Komponen yang tak tampak
diyakini adalah rahmat Tuhan yang sedang bekerja di dalam para peserta
sakramen, sementara komponen yang tampak melibatkan penggunaan air, anggur atau
minyak yang sudah diberkati.
DalamGereja
ProtestanSakramen terbagi 2 yaitu :
* Baptisan Kudus, Mat. 28:18-20
*
Perjamuan Kudus, Mat. 26:26-29, I Kor 11:23-32 [1 Yoh 5:7,8; Yoh3:5;
6:54,55].
1. Baptisan Kudus
Arti Baptisan dalam bahasa Yunani adalah
Baptizo, dimandikan, dibersihkan, atau diselamkan. Roma 6 : 1- 14, mati dan
bangkit di dalam Kristus. Melambangkan bahwa manusia mati terhadap dosa bersama
dengan Kristus, dan dibangkitkan untuk suatu hidup baru. Karena manusia dilahirkan
kembali oleh air dan Roh Kudus (Yoh 3:5). Dan hidup baru tersebut menunjukkan
kita dibersihkan dari dosa.
Mengapa orang percaya harus dibaptiskan?
Karena perintah Tuhan Yesus dalam (Mat. 28 : 19) “pergi dan jadikan semua
bangsa murid Tuhan, baptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, mengajar
Firman Allah untuk menjadi murid Tuhan, untuk masuk dalam keluarga umat kudus
kepunyaan Allah, (I Pet. 2 : 9 -10), menerima warisan janji Tuhan Allah kepada
Bapa Orang Beriman, (Kisah 2:39). Melalui baptisan ini orang yang telah percaya
bersaksi kepada orang lain bahwa dirinya sudah percaya pada Tuhan Yesus
Kristus.
Cara Baptisan :
Pertama : Menyiramkan, baptisan ini dilakukan dengan
menyiramkan air ke kepala yang menerima baptisan dengan satu keyakinan, bahwa
air itu bukanlah air biasa, melainkan air yang berisikan Firman dan Titah Allah
yang telah dikuduskan. Bukan karena air itu si penerima baptisan mendapat
Keselamatan dari keampunan dosa, melainkan Firman Tuhan itu, maka baptisan itu
menyelamatkan.
Kedua : Memercikkan,
baptisan ini dilakukan dengan memercikkan berulang kali ke atas kepala yang
menerima baptisan. Baptisan seperti ini biasanya dilakukan dalam gereja Katolik
dan gereja Ortodok
Ketiga : Menyelamkan,
biasanya orang yang dibaptis diselamkan di dalam kolam air, di sugai dan
sejenisnya secara langsung, ini mengikuti baptisan tradisi Yahudi yang
dilakukan Yohanes dan Petrus di sugai dan umumnya dilakukan oleh Pentakosta dan
Kharismatik.
Seorang dewasa yang tadinya bukan Kristen
yang dibaptisan (baptisan dewasa) berdasarkan pengakuan imanya serta penyerahan
diri secara pribadi kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, dan
juga ia harus meninggalkan imannya yang lama agar memperoleh iman yang baru,
dalam arti menjadi serta masuk ke dalam persekutuan dengan Tuhan Allah yang
menyatakan DiriNya dalam Yesus Kristus.
2. Perjamuan Kudus
Sakramen ditetapkan Tuhan Yesus untuk
menguatkan dengan sesama orang percaya, seluruh umatNya, atau segenap keluarga
Allah, di semua tempat dan segala zaman. Karena seseorang masuk ke dalam persekutuan
keluarga Allah atau Jemaat sebagai anak-anak Allah melalui Baptisan. Dalam
persekutuan tersebut, kita merayakan Perjamuan Kudus berarti makan bersama dari
satu roti yaitu Tubuh Kristus, sebagai tanda kesatuan dalam Tubuh Kristus.
Gereja Mula-mula atau orang-orang yang
menjadi percaya setelah peristiwa Pentakosta setiap hari berkumpul untuk
memecahkan roti, yaitu Perjamuan Kudus, (Kisah 2:42). Apa yang mereka lakukan
ini diimani sebagai perintah dari Tuhan Yesus. Gereja melakukan atau
melaksanakan Perjamuan Kudus sebagai peringatan terhadap penderitaan dan juga
kematian serta kebangkitan yang Tuhan Yesus alami, sampai Ia datang kedua kali,
(1 Kor 11:28).
2. Makna Roti dan
Anggur di Perjamuan Kudus
1. Roti melambangkan
Tubuh Kristus, mengingatkan dan memperingati tubuh Yesus yang disalibkan. Makan
tubuh Kristus dalam arti kita dipersatukan dengan Dia, dengan menerima apa yang
dilakukan-Nya bagi manusia, (Yoh. 6:48-58). Makan roti mengingatkan bahwa Yesus
menjadi manusia supaya tubuh manusiawi itu disalibkan. Ia menderita dan mati
serta bangkit, untuk menciptakan Tubuh baru, yaitu jemaatNya.
2. Anggur melambangkan
darah Kristus yang ditumpahkan untuk menyucikan dosa-dosa manusia. Darah
ditumpahkan pada/dari tubuh Yesus yang terpaku di kayu salib untuk pengampunan
atau penghapusan dosa seluruh manusia. Darah yang adalah hidup, ditumpahkan
agar memberi hidup kekal bagi manusia. Minum anggur dari cawan saat Perjamuan
Kudus, mengingatkan kita bahwa Yesus sendiri telah minum cawan murka Tuhan
Allah yang seharusnya diterima manusia.
Sikap pada Perjamuan
Kudus :
Berusaha untuk hadir, karena Tuhan
Yesus sendirilah yang mengundang untuk datang pada meja perjamuan.
Mempersiapkan diri untuk hadir.
Menyelidiki dan mengaku dosa, berdamai dengan sesama manusia, serta mohon
pengampunan dari Tuhan Allah. Kita datang ke hadapan Tuhan Allah sebagai orang
yang berdosa yang sudah ditebus oleh Kristus.
Dengan makan dan minum pada meja
Perjamuan Kudus, ini berarti ada suatu penyerahan diri kepada Tuhan Allah.
Karena Yesus telah menyerahkan Diri-Nya sebagai ganti manusia, maka setiap
menghadiri Perjamuan Kudus menunjukkan bahwa seseorang mau menjadi persembahan
yang hidup dan berkenan kepada Tuhan Allah, Roma 12:1-2.
BAB 3
KESIMPULAN
·
Setiap
agama memiliki ritus untuk menyucikan diri mereka. Dalam Kristen, ritus
tersebut disebut Sakramen.
·
Terdapat
dua pendapat besar dalam pelaksanaan Sakramen.Katholik meyakini sakramen ada
tujuh, sedangkan Protestan percaya ada dua.
·
Efektivitas
sakramen-sakramentidak tergantung pada kelayakan sipelayan.
DAFTAR
PUSTAKA
David Noel Power. Sacrament: The Language of God's Giving. 1999, New York: Herder
& Herder
E.Martasudjita. Sakramen-Sakramen Gereja: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral.
2007. Yogyakarta: Kanisius
G.D.Dahlenburg. Pemberitahuan Firman dan Pelayanan Sakramen. 1997. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Joseph Martos. Doors to the Sacred: A Historical Introduction to SacRaments in the
Catholic Church. Revised Ed. 2001.Liguori,MO: Liguori Publications.
Joseph Pohle & Arthur Preuss. The Sacraments: A Dogmatic Treatise.
(St.Louis: B.Herder Book Co,957).
Mohon jangan asal copas tanpa meninggalkan komentar, like atau saran serta link sumbernya ya gais :)
Posting Komentar Facebook Disqus