9:

50:

04

0

Mengenai : Pertemuan 4 (Memulai dengan Assembly)

Type : Materi

Total : 1 Materi

Uploader : Christo

Editor : Marvin Launics Wenno, ST., MM

Jenis : PowerPoint 2016

Status : Completed

Dirilis : Jumat, 29 September 2017

Jurusan : Teknik Elektro Komputer

Semester : Semester 3

Credits : Nyontek-Bareng


***Pengunjung yang baik, selalu meninggalkan jejak komentar :)***


Pernahkah kalian menulis source file? kalau pernah apa yang kalian gunakan untuk menulisnya? Atau mungkin kalian belum atau apa itu source file? Ok, pada postingan kali ini mimin akan membahas semuanya,  mulai dari Text Editor, Compiler, Linking, Perbedaan COM & EXE, Bentuk Angka dan masih banyak lagi, penasarankan? ok simak aja ditab sebelah ya :) (khusus pengunjung blog)

Baca juga : Materi sebelumnya mengenai Interupsi & Registrasi

Ok semoga apa yang mimin share ini bisa bermanfaat bagi para pembaca budiman yang setia :)

Perhatian : Kami tidak bertanggung jawab atas resiko segala jenis penyalahgunaan postingan dibawah ini! Mohon untuk tidak copas sembarangan

Mata Kuliah Tentang / Judul Dipersembahkan
Bahasa Rakitan Materi 4 Marvin Launics Wenno, ST., MM 

Download Link

BAHASA RAKITAN


REVIEW
  • Interupt
  • Vektor Interupsi
  • Register
  • Jenis-jenis Register
  • Flag Register

PERTEMUAN 4.
Memulai dengan Assembly

Text Editor
Untuk menuliskan source file untuk program assembly bisa anda gunakan berbagai editor, misalkan SideKick, WordStar dan Word Perfect. Source file yang diketikkan harus berupa file ASCII, file ini bisa anda hasilkan melalui WordStar dengan file 'NON DOCUMEN', atau dengan SideKick.
Untuk meyakinkan bahwa source file yang anda buat adalah file ASCII, bisa anda coba ketikkan perintah Type pada A>. Bila file yang terlihat dengan perintah type sama persis dengan yang anda ketikkan pada editor, tanpa tambahan karakter-karakter yang acak, maka file tersebut adalah file ASCII. Source file untuk assembly harus berektensi .ASM.


Compiler
Source file ASCII yang telah anda ketikkan perlu dicompile kebentuk file object dengan extensi .OBJ, dari file object inilah nantinya dapat dijadikan kebentuk file .EXE atau .COM.
Untuk mengcompile source file, misalnya file COBA.ASM menjadi fileobject dengan extensi .OBJ bisa anda gunakan file TASM.EXE dengan mengetikkan:

File TASM.EXE
C: \>tasm coba
Turbo Assembler Version 2.0 Copyright (c) 1988,
1990 Borland International

Assembling file:       coba.ASM
Error messages:        None
Warning messages:   None
Passes:                     1
Remaining memory: 370k
C: \>dir coba.*

Volume in drive C is S'to
Directory of C: \

COBA    OBJ        128 08-12-94     10:42p
COBA    OSM       128 08-12-94     10:41p
              2 file(s)                     246 bytes
                              1,085,952 bytes free


Linking
File object yang telah terbentuk dengan TASM, belum dapat dieksekusi secara langsung. Untuk membuat file object  ke bentuk file yang dapat dieksekusi (ektensi .COM atau .EXE) bisa anda gunakan file TLINK.EXE.
Bila source program yang anda buat dalam bentuk EXE maka untuk membentuk file dengan ektensi EXE bisa anda ketikkan :
File object yang telah terbentuk dengan TASM, belum dapat dieksekusi secara langsung. Untuk membuat file object  ke bentuk file yang dapat dieksekusi(ektensi .COM atau .EXE) bisa anda gunakan file TLINK.EXE.
Bila source program yang anda buat dalam bentuk EXE maka untuk membentuk file dengan ektensi EXE bisa anda ketikkan :
File Ekstensi EXE
C: \>tlink coba
Turbo Link Version 3.0 Copyright (c) 1987,
1990 Borland International

Bila source program yang dibuat adalah file COM, maka bisa anda ketikkan:

File COM
C: \>tlink/t coba
Turbo Link Version 3.0 Copyright (c) 1987,
1990 Borland International



Perbedaan Program COM & EXE
Program dengan ektensi COM dan EXE mempunya berbagai perbedaan yang menyolok, antara lain :

PROGRAM COM :

          Lebih pendek dari file EXE
          Lebih cepat dibanding file EXE
          Hanya dapat menggunakan 1 segmen
          Ukuran file maksimum 64 KB (ukuran satu segment)
          Sulit untuk mengakses data atau procedure yang terletak pada segment yang lain.
          100h byte pertama merupakan PSP(Program Segment Prefix) dari program tersebut.
Bisa dibuat dengan DEBUG
PROGRAM EXE :

          Lebih panjang dari file COM
          Lebih lambat dibanding file COM
          Bisa menggunakan lebih dari 1 segmen
          Ukuran file tak terbatas sesuai dengan ukuran memory.
          Mudah mengakses data atau procedure pada segment yang lain.
          Tidak bisa dibuat dengan DEBUG


Bentuk Angka
Assembler mengizinkan penggunaan beberapa bentuk angka , yaitu :

1. Desimal
Untuk menuliskan angka dalam bentuk desimal, bisa digunakan tanda 'D' pada akhir angka tersebut atau bisa juga tidak diberi tanda sama sekali, contoh : 298D atau 298 saja.
2. Biner
Untuk menuliskan angka dalam bentuk biner (0..1), harus ditambahkan tanda 'B' pada akhir angka tersebut, contoh : 01100111B.
3. Hexadesimal
Untuk menuliskan angka dalam bentuk hexadesimal(0..9,A..F), harus ditambahkan tanda 'H' pada akhir angka tersebut. Perlu diperhatikan bahwa bila angka pertama dari hexa berupa karakter(A..F) maka angka nolharus ditambahkan didepannya. Bila hal ini tidak dilakukan, assembler akan menganggapnya sebagai suatu label, bukannya sebagai nilai hexa. Contoh penulisan yang benar: 0A12H, 2A02H.
4. Karakter
Penulisan karakter atau string diapit oleh tanda petik dua (")  atau tanda petik satu ('), Contoh: 'Ini adalah karakter'.


Label
Label bisa anda definisikan dengan ketentuan akhir dari nama label tersebut harus berupa tanda titik dua (:).  Pemberian nama label bisa digunakan:

- Huruf             : A … Z (Huruf besar dan kecil tidak dibedakan)
- Angka            : 0 … 9
- Karakter khusus : @ . _ $

Nama pada label tidak boleh terdapat spasi dan didahului oleh angka, Contoh dari penulisan label yang benar:  mulai: MOV CX,7. Nama label terpanjang yang dapat dikenali oleh assembler adalah 31 karakter.


Komentar
Untuk memberikan komentar pada source file digunakan tanda ';'. Apapun yang dtuliskan dibelakang tanda ';' akan dianggap sebagai komentar, Contoh :
mulai: MOV BX,7 ; berikan nilai 7 pada BX


Perintah MOV
Perintah MOV digunakan untuk mengcopy nilai atau angka menuju suatu register,variabel atau memory. Adapun syntax untuk perintah MOV ini adalah :

            MOV Tujuan,Asal
Sebagai contohnya :
            MOV AL,9 ; masukkan nilai 9 pada AL.
            MOV AH,AL ; nilai AL=9 dan AH=9
            MOV AX,9 ; AX=AH+AL hingga AH=0 dan AL:=9

Pada baris pertama(MOV AL,9), kita memberikan nilai 9 pada register AL. Kemudian pada baris kedua(MOV AH,AL) kita mengcopykan nilai register AL untuk AH.
Jadi setelah operasi ini register AL akan tetap bernilai 9, dan register AH akan sama nilainya dengan AL atau 9. Pada baris ketiga(MOV AX,9), kita memberikan register AX nilai 9. Karena AX terdiri atas AH dan AL, maka register AH akan bernilai 0, sedangkan AL akan bernilai 9.
Perintah MOV akan mengcopykan nilai pada sumber untuk dimasukan ke Tujuan, nilai sumber tidaklah berubah. Inilah sebabnya MOV(E) akan kita terjemahkan disini dengan mengcopy, dan bukannya memindahkan.


Perintah INT
Didalam pemrograman assambler, kita akan banyak sekali menggunakan interupsi untuk membantu kita dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Untuk menghasilkan suatu interupsi digunakan perintah INT dengan syntax:
            INT NoInt
Dengan NoInt adalah nomor interupsi yang ingin dihasilkan. Sebagai contohnya bila kita ingin menghasilkan interupsi 21h, bisa dituliskan dengan: INT 21h, maka interupsi 21h akan segera terjadi.


   
 Mohon jangan asal copas tanpa meninggalkan komentar, like atau saran serta link sumbernya ya gais :)

Posting Komentar Disqus

 
Top