Mengenai : Pertemuan 1 (Sistem Bilangan)
Type : Materi
Total : 1 Materi
Uploader : Christo
Editor : Marvin Launics Wenno, ST., MM
Jenis : PowerPoint 2016
Status : Completed
Dirilis : Kamis, 07 September 2017
Jurusan : Teknik Elektro Komputer
Semester : Semester 3
Credits : Nyontek-Bareng
***Pengunjung yang baik, selalu meninggalkan jejak komentar :)***
Hello gan/sis, kali ini kita mendapatkan Materi oleh Mener Marvin lewat App Google Classroom. Materinya bisa kalian download melalui Google Classrom. Eitss tapi tenang, bagi kalian yang tidak memiliki hape android, kalian masih bisa mendownload atau melihatnya diblog ini, hehehe... Tenang mimin tipe orang yang selalu sediakan payung sebelum hujan. Ok untuk materinya kalian download aja ditab "Download Materi" nah jika didownload tampilannya sudah dalam bentuk slide dari mener marvin yang diedit dengan keren, tapi jika kalian hanya ingin melihat isi dari materinya kalian bisa melihatnya ditab "Soal/Materi Tambahan". Dan untuk kalian yang belum join di App Google Classroom ini dia carannya :
- Buka Play Store kalian dan search aja Google Classroom dan instal ke hape kalian
- Setelah diinstal kalian buka App Google Classroom tersebut,
- Didalam App Google Classroom kalian klik tanda "+" dan pilih "Join Class" atau "Gabung ke Kelas",
- Setelah itu kalian masukkan koden ini "fui6kml" (tanpa tanda kutip ya gais
- Selesai deh, jadi kalian tinggal nunggu aja kalau ada tugas/materi yang nantinya mener upload dikelas kita tsb.
Ok gais, sekian info dari mimin, semoga bermanfaat ya :)
Perhatian : Kami tidak bertanggung jawab atas resiko segala jenis penyalahgunaan postingan dibawah ini! Mohon untuk tidak copas sembarangan
Mata Kuliah | Tentang / Judul | Dipersembahkan | ||
---|---|---|---|---|
Bahasa Rakitan | Materi 1 | Marvin Launics Wenno, ST., MM | ||
Download Link
|
BAHASA RAKITAN
Oleh
Marvin Launics Wenno, ST., MM
PERATURAN :
- · MEMAKAI BAJU BEBAS RAPIH
- · MEMAKAI SEPATU
- · DATANG TEPAT WAKTU (TOLERANSI 15 MENIT)
- · JUMLAH PRESENTASE KEHADIRAN 80% (13 KALI)
- · MEMASTIKAN PONSEL DALAM MODE “DIAM”
- · BERGABUNG DALAM GOOGLE CLASROOM (yy56kw)
- · MENGIKUTI UTS DAN UAS
- · MEMBUAT DAN MENGUMPULKAN TUGAS-TUGAS
- · REVIEW MATERI SEBELUMNYA SETIAP AWAL PERKULIAHAN
PERTEMUAN 1.
SISTEM BILANGAN
Manusia
dapat melakukan interaksi secara efektif dengan menggunakan media bahasa,
sehingga memungkinkan untuk menyampaikan gagasan, pemikiran dan informasi,
tanpa ada bahasa maka komunikasi tidak akan terjadi.
Dalam
lingkungan komputer bahasa pemrograman bertindak sebagai sarana komunikasi
antara manusia dan komputer dalam menyelesaikan permasalahannya, tanpa ada
bahasa pemrograman maka komputer hanyalah sebagai suatu alat saja yang tidak
dapat membantu manusia.
Bahasa
pemrograman yang dapat merefleksikan permasalahan dengan lebih baik tersebut
adalah bahasa pemrograman yang lebih menyerupai bahasa manusia sendiri dan
dikenal dengan bahasa tingkat tinggi (High Level Language).
Disisi
lain, komputer digital melaksanakan pekerjaannya dalam memecahkan masalah
manusia hanya memahami dan menerima bahasa yang berupa nol dan satu atau yang
dikenal sebagai bahasa tingkat rendah (Low Level Language).
Bahasa
pemrograman berdasarkan ketergantungannya dengan mesin bisa meliputi jenis
bahasa seperti berikut ini:
- Bahasa Mesin, yang
merupakan bentuk bahasa terendah dari bahasa komputer, dimana setiap
instruksi dalam program direpresentasikan dengan kode numerik, yang secara
fisik berupa deretan angka 0 dan 1. Sekumpulan instruksi dalam bahasa
mesin bisa dibentuk menjadi microcode, yaitu semacam prosedur dalam bahasa
mesin.
- Bahasa Rakitan /
Assembly Language, yang merupakan bentuk simbolik dari bahasa mesin.
Misalnya simbolik / mnemonic MOV AH,2 adalah terjemahan dari bahasa mesin
1011010000000010. Pada bahasa rakitan terdapat alat bantu untuk diagnostik
yang disebut debug. Contoh produk yang
ada untuk pengembangan dan debug bahasa rakitan adalah : Turbo Assembler
dari Borland Co. dan Macro Assembler dari Microsoft Co, sedangankan
debuggernya adalah Turbo Debuger dan Debug. Ciri khas bahasa rakitan dalam
penulisan perintahnya adalah terdiri dari field operasi atau perintah
diikuti oleh satu atau lebih operannya.
- Bahasa Tingkat Tinggi
(user oriented), disebut demikian karena bahasa pemrograman komputer ini
lebih mendekati dengan bahasa manusia. Disamping itu memberikan fasilitas
yang lebih banyak, kontrol program yang terstruktur, kalang (nested),
block dan prosedur. Contohnya adalah bahasa Pascal, BASIC, FORTRAN, COBOL,
ADA, C++, dan lain-lain.
- Bahasa Problem Oriented
atau Object Oriented, yang memungkinkan penyelesaian untuk suatu masalah
atau aplikasi yang spesifik. Contohnya SQL untuk database, LISP untuk
gambar teknik, Visual Basic, Visual Delphi, COGO untuk aplikasi teknik
sipil, Flash untuk pembuatan animasi, dan lain-lain.
Dalam
sistem desimal ada 10 digit :
0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9
Digit-digit
tersebut dapat merepresentasikan nilai apa saja.
Contoh :
754
Nilai
dibentuk dari jumlah setiap digit, lalu dikalikan dengan pangkat base
sesuai dengan posisi digitnya :
7 * 102
+ 5 * 101 + 4 * 100 = 700 + 50 + 4 = 754
Komputer
tidaklah secerdas manusia sehingga sangatlah mudah untuk membuat mesin
elektronik dengan dua keadaan yaitu On dan Off, atau 1 dan
0
Komputer
menggunakan sistem biner, yaitu sistem dengan dua digit dengan demikian base-nya
adalah 2.
Setiap
angka dalam sistem biner disebut BIT, 4 bit disebut NIBBLE, 8 bit
disebut BYTE, 2 byte disebut WORD, 2 word disebut DOUBLE WORD
(jarang digunakan)
00010111
00010111 00010111 00010111
Ada aturan
untuk menambahkan “b” pada akhir angka biner, dengan demikian kita dapat
menentukan bahwa 101b adalah angka biner dengan nilai desimal dari
5.
Tentukan
angka desimal dari :
- 10100101b
- 10101010b
- 11100111b
- 11000111b
Bilangan
oktal adalah bilangan yang base-nya delapan,
sehingga
dalam perhitungan hanya dikenal 8 bilangan:
0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
Ada aturan
untuk menambahkan “o” diakhir angka hexadecimal, dengan ini kita dapat
menentukan bahwa 17o adalah angka oktal dengan nilai desimal dari
15.
Tentukan
angka desimal dari :
- 23o
- 56o
- 123o
- 777o
Sistem
hexdesimal menggunakan 16 digit, dengan demikian base-nya adalah 16 :
0, 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Angka
hexadesimal lebih sederhana dan mudah dibaca. Juga lebih mudah untuk merubah
dari sistem biner ke sistem hexadecimal dan sebaliknya, setiap nibble (4 digit)
dapat dirubah ke digit hexadesimal dengan menggunakan tabel berikut:
Ada aturan
untuk menambahkan “h” diakhir angka hexadecimal, dengan ini kita dapat
menentukan bahwa 100h adalah angka hexadecimal dengan nilai decimal
dari 256.
Tentukan
nilai decimal dari :
- 1234h
- 1A1Bh
- 36Bh
- 234Fh
Tabel Sistem Bilangan :
Konversi bilangan Desimal menjadi
Biner :
Contoh :
bilangan desimal 13 maka binernya :
13/2 sisa 1
6/2 sisa 0
3/2 sisa 1
1/2 sisa 1
0
Jadi
bilangan binernya adalah 1101b
Konversi bilangan Desimal menjadi
Oktal :
Contoh :
bilangan desimal 50 maka binernya :
50/8 sisa 2
6/8 sisa 6
0
Jadi
bilangan oktalnya adalah 62o
Konversi bilangan Hexadesimal menjadi
Biner :
Contoh
bilangan C5E2 heksadesimal menjadi biner :
C 5 E 2 =
1100 0101 1110 0010
Jadi
bilangan binernya = 1100010111100010b
Semua isi materi ini berasal dari Materi yang diberikan mener pada power point, apa yang kalian lihat disini hanya salinannya aja, jika ingin tampilannya lebih bagus kalian bisa mendownloadnya :)
Mohon jangan asal copas tanpa meninggalkan komentar, like atau saran serta link sumbernya ya gais :)
Posting Komentar Facebook Disqus